Dikatakan penangkapan itu mencerminkan tindakan keras yang terkoordinasi pada orang-orang yang meyakinkan koresponden untuk mentransfer uang kepada mereka untuk kegiatan penipuan.
AS mengatakan penipuan seperti itu "lazim" dan berjanji untuk mengejar pelaku "tanpa memandang di mana mereka berada".
Pihak berwenang mengatakan mereka telah menangkap, memulihkan atau mengganggu lebih dari $ 16 juta (£ 12 juta) sejak Januari.
Upaya tersebut, yang melibatkan lembaga penegak hukum lokal dan federal, menargetkan penipu yang menipu orang agar mentransfer uang kepada mereka, misalnya dengan meniru rekan bisnis atau kolega.
Dalam satu kasus, AS menuduh bahwa dua orang Nigeria yang tinggal di Dallas bertindak sebagai penjual properti ketika meminta transfer kawat $ 246.000 dari seorang pengacara real estate.
Pihak berwenang juga pergi setelah "keledai uang" - "orang yang sadar atau tidak sadar" yang menerima uang dari para korban dan mentransfernya seperti yang diarahkan oleh penipu.
'Mengganggu dan membongkar'
AS mengatakan penangkapan terjadi di AS, Nigeria, Kanada, Mauritius dan Polandia.
Seorang pria diekstradisi dari Inggris pada tahun 2016 untuk perannya dalam skema yang diduga berusaha untuk mengambil $ 2.6m. Dia mengaku bersalah pada Januari untuk membasmi penipuan dan pencurian identitas.
Direktur FBI Christopher Wray, yang badannya mendanai dan mengoordinasikan operasi, mengatakan: "Operasi ini menunjukkan komitmen FBI untuk mengganggu dan membongkar perusahaan kriminal yang menargetkan warga Amerika dan bisnis mereka."
FBI mengatakan orang telah melaporkan kehilangan lebih dari $ 3,7 milyar sejak mulai melacak masalah ini melalui Pusat Pengaduan Kejahatan Internet.
"Dampak buruk dari kasus-kasus ini terhadap korban dan perusahaan korban, tidak hanya mempengaruhi bisnis individu tetapi juga ekonomi global," kata AS.